KAMPAR – Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Kampar, Lindawati, mengungkapkan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya terus meningkat. Hingga semester pertama tahun 2025, tercatat sudah ada sekitar 86 kasus, dengan kasus tertinggi didominasi oleh pencabulan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Kasus KDRT tahun ini meningkat cukup signifikan. Mungkin karena faktor ekonomi yang carut-marut, banyak keluarga yang mengalami tekanan," ujar Lindawati saat ditemui awak media, Kamis (12/6/2025).
Selain KDRT, kasus pencabulan terhadap anak juga mengalami lonjakan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, beberapa kasus menjadi viral di media sosial.
"Ini terjadi karena masyarakat kini sudah mulai sadar dan tahu ke mana harus melapor. Mereka tidak lagi menganggap kekerasan sebagai aib," tambahnya.
Jemput Bola dan Trauma Healing
Untuk penanganan, UPTD PPA Kampar menerapkan pendekatan kolaboratif dengan berbagai lintas sektor. Selain itu, pihaknya juga melakukan jemput bola untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi dan korban mendapatkan perlindungan.
"Kami turun langsung ke lapangan. Anak-anak korban kami dampingi agar secara mental dan psikologis bisa pulih seiring waktu," ujarnya.
Lindawati juga mengimbau kepada seluruh orang tua di Kampar untuk meningkatkan pola asuh dan komunikasi yang baik dengan anak.
"Kekerasan bisa dicegah dari rumah. Penting bagi orang tua untuk tahu bagaimana mendidik dan berkomunikasi dengan anak," pesannya.
Kasus Lipatkain Selatan dan Tarai Bangun
Salah satu kasus yang menyita perhatian terjadi di Lipatkain Selatan, di mana korban sempat mencoba bunuh diri karena trauma yang mendalam.
"Alhamdulillah, saat ini anak tersebut sudah dalam kondisi stabil. Kami beri edukasi dan penguatan. Semoga traumanya perlahan hilang," kata Lindawati.
Sementara itu, pada kasus di Tarai Bangun, korban kini telah mendapatkan pendampingan maksimal. Bahkan, Kapolres Kampar mengangkat korban sebagai anak asuh.
"Menurut kami, Kapolres Kampar sangat peduli terhadap kasus anak. Beliau layak disebut sebagai Kapolres Ramah Anak," ungkap Lindawati.
Saat ini, korban tersebut telah dititipkan di keluarga yang tinggal di Pariaman dan dikabarkan dalam kondisi sehat dan bahagia.
(Dir)
#Kampar #Kekerasan #Perempuan dan Anak