TENGOKBERITA.com, ROHUL - Mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah kemarau yang datang lebih awal, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu menetapkan status Siaga Darurat Karhutla yang berlaku mulai 17 April hingga 30 November 2025. Langkah ini diumumkan langsung oleh Bupati Rokan Hulu, Anton, ST, MM saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di halaman Kantor Bupati Rokan Hulu, Kamis (1/5).
Apel tersebut dihadiri jajaran penting seperti Wakil Bupati H. Syafaruddin Poti, SH, MM, Ketua DPRD, Kapolres Rohul AKBP Emil Eka Putra, perwakilan BPBD Provinsi Riau, Forkopimda, Kakan Kemenag, Sekda Rohul Muhammad Zaki SSTP, M.Si, para kepala OPD, serta unsur terkait seperti Manggala Agni, UPT KPH, camat, lurah, perusahaan perkebunan, hingga relawan masyarakat peduli api.
Dalam arahannya, Bupati Anton mengungkapkan bahwa prediksi BMKG menunjukkan musim kemarau di Riau diperkirakan dimulai sejak dasarian ketiga Juni dan mencapai puncaknya pada Juli 2025. Kondisi ini meningkatkan potensi kekeringan dan kebakaran, termasuk di enam kecamatan di Rokan Hulu yang telah teridentifikasi sebagai wilayah dengan risiko tinggi.
“Provinsi Riau mencatat 199 hotspot dan 44 firespot sejak awal Januari hingga 25 April 2025, dengan total lahan terbakar mencapai 79,31 hektare. Ini jadi peringatan bagi kita semua,” tegasnya.
Sebagai respons cepat, Pemkab Rohul mengeluarkan Keputusan Bupati Nomor: Kpts.100.3.3.2/BPBD/214/2025 untuk menetapkan status siaga darurat. Anton menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, perusahaan, hingga masyarakat, untuk mencegah dan menanggulangi karhutla.
Ia juga meminta seluruh stakeholder aktif melakukan patroli, menyosialisasikan larangan pembakaran lahan, memeriksa kesiapan peralatan, dan menindak tegas pelaku pembakaran.
“Kolaborasi adalah kunci. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menjaga Rokan Hulu tetap aman, sehat, dan bebas dari bencana asap,” pungkasnya.
(Rambe/Diskominfo Rohul)
#Bupati #rohul #Anton
