Program MBG di Kampar Disorot, Belasan Siswa SDN 005 Langgini Fiduga Keracunan

Program MBG di Kampar Disorot, Belasan Siswa SDN 005 Langgini  Fiduga Keracunan
Kepsek SDN 005 Langgini Bangkinang Kota

BANGKINANG – Dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kecamatan Bangkinang. Setelah sebelumnya dialami siswa SDN 006 Langgini, kini giliran siswa SDN 005 Langgini yang mengalami gejala mual dan muntah usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

Kepala Sekolah SDN 005 Langgini, Yufrizal Rasyid, saat ditemui Rabu (3/9) mengungkapkan bahwa kasus tersebut bermula pada Kamis (29/8), ketika menu nasi goreng disajikan di sekolah.

 “Saya melihat langsung dua anak muntah di kelas, satu laki-laki dan satu perempuan. Keesokan harinya, Jumat, banyak laporan dari orang tua yang masuk melalui guru maupun WhatsApp. Total ada 16 siswa yang mengalami gejala mual, muntah, bahkan ada yang mencret,” jelasnya.

Yufrizal menambahkan, beberapa siswa bahkan sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit. Namun, kondisi mereka kini berangsur membaik.

 “Alhamdulillah, sampai hari Selasa (2/9) kemarin semua anak sudah membaik. Tapi memang di hari Kamis dan Jumat itu gejalanya cukup mengkhawatirkan,” katanya.

Menurut dugaan pihak sekolah, penyebab gejala tersebut berasal dari nasi goreng yang diolah dalam jumlah besar lalu disimpan terlalu lama. “Mungkin nasi sudah dimasak subuh, kemudian ditaruh di wadah besar dan ditutup rapat. Uap itu menimbulkan lendir dan bau asam. Dugaan kami, inilah yang membuat anak-anak sakit. Tapi tentu kami bukan ahli gizi, jadi tidak bisa memastikan,” terang Yufrizal.

Ia menyebut, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah lain yang juga menerima program MBG untuk mengadakan pertemuan. Pertemuan tersebut bertujuan mengidentifikasi penyebab dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami akan menyampaikan laporan resmi kepada pihak MBG. Namun hingga kini, pihak MBG belum pernah datang langsung ke sekolah. Hanya dua kali menghubungi lewat telepon, tapi tidak ada tindak lanjut,” ujarnya.

Meski demikian, Yufrizal menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung program pemerintah ini, asalkan kualitas makanan benar-benar dijaga. “Kami menyambut baik program makan bergizi gratis untuk anak-anak. Tapi sebelum makanan dibagikan, harus dicek dulu kelayakannya. Jangan sampai niat baik justru membahayakan kesehatan siswa,” tegasnya.

(Man)

#Kampar #bangkinang kota #MBG #siswa