PEKANBARU,TENGOKBERITA.COM – 28 April 2025Pemerintah Provinsi Riau resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak 1 April 2025. Penetapan ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla se-Riau yang digelar di Gedung Balai Serindit, Pekanbaru, Senin (28/4).
Rakor dipimpin Gubernur Riau H. Abdul Wahid, M.Si., dan dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Deputi Kemenko Polhukam Mayjen TNI Dr. Herdiranto, serta perwakilan BMKG dan Forkopimda.
“Musim kemarau diprediksi tiba lebih awal, pada Mei 2025. Karena itu kami ambil langkah antisipatif lebih awal. Titik api sudah mulai muncul, tapi masih terkendali,” ujar Gubernur.
Data BNPB mencatat, hingga akhir April 2025, sudah terdapat 199 hotspot dan 44 titik firespot di Riau dengan luas lahan terbakar lebih dari 80 hektar. Secara nasional, telah terjadi 934 bencana sejak awal tahun.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menegaskan perlunya sinergi antarinstansi untuk mencegah Karhutla agar tidak meluas seperti yang pernah terjadi pada 2015.
“Kita tidak ingin kejadian besar terulang. Penanganan harus cepat dan terpadu,” tegasnya.
Wakil Bupati Rokan Hulu, H. Syafaruddin Poti, menyatakan komitmen daerahnya dalam mendukung upaya pencegahan. “Kami siap perkuat koordinasi dan edukasi masyarakat agar tidak membakar lahan,” katanya.
Melalui Rakor ini, Pemprov Riau menegaskan kesiapan seluruh pihak menghadapi potensi Karhutla di musim kemarau 2025.
(Rambe)
#Gubri #Riau