BANGKINANG — Drama di tubuh Pemerintah Kabupaten Kampar memasuki babak baru. Sekretaris Daerah Kampar, H. Hambali, resmi menyatakan mundur dan memilih pensiun dini hanya beberapa jam setelah menerima Surat Tugas Uji Kompetensi dari Bupati Kampar Ahmad Yuzar, Selasa (11/11/2025). Langkah ini menggemparkan publik, sekaligus membuktikan pernyataannya beberapa pekan lalu yang mengkritik keras arah kepemimpinan bupati.
Hambali menyampaikan keputusan tersebut sesaat setelah menerima Surat Tugas Nomor 800.1.11.1/BKPSDM-MP/404 yang diantar staf BKPSDM sebelum waktu Salat Ashar. Melalui surat itu, Bupati menginstruksikan dirinya untuk mengikuti Uji Kompetensi JPT Pratama pada Kamis (13/11/2025) serta menyiapkan seluruh bahan pendukung uji.
Namun surat itu justru menjadi pemicu final bagi Hambali. Ia kembali menyoroti komposisi Panitia Seleksi (Pansel) yang menurutnya tidak netral dan tetap sama seperti uji kompetensi 17–19 Oktober 2025 lalu, yang juga ia tolak. Nama Firdaus—kakak kandung Wakil Bupati Hj. Misharti—yang kembali masuk sebagai anggota Pansel menjadi sorotan utamanya. “Pansel tidak ditukar. Sudahlah, sudah malas saya ribut-ribut,” ujarnya.
Hambali menyebut, meski Seno—adik ipar Wakil Bupati—tidak lagi terlibat, kedekatan keluarga pejabat masih mendominasi. Selain Firdaus, nama Zulher dan Neflizal tetap tercantum bersama Ketua Pansel Prof. Ilyas Husti. “Apa hubungannya Firdaus sebagai Kadis PMD Provinsi masuk Pansel?” kritik mantan Pj. Bupati Kampar itu.
Menjelang dua tahun masa jabatannya sebagai Sekda pada 10 November, Hambali mengaku sudah meminta agar dirinya dievaluasi melalui uji kompetensi karena telah memenuhi syarat waktu minimal. Dalam pesannya kepada Bupati saat itu, ia menyebut akan “hijrah”, yang dapat berarti pindah tugas atau pensiun dini.
Keputusan itu akhirnya ia tegaskan lewat pesan pamit yang dikirim ke Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh pejabat eselon II melalui grup WhatsApp Pemkab Kampar, tidak lama setelah menerima surat tugas sore tadi. “Insyaallah pensiun dini. Terima kasih tunjuk ajar o bupati dan wabup. Mohon maaf lahir batin. Sukses selalu,” tulis Hambali.
Dikonfirmasi via telepon, Hambali memastikan tidak akan menghadiri Uji Kompetensi besok. Kepala BKPSDM Kampar, Syarifudin, disebut sempat berusaha membujuknya dan menawarkan opsi jabatan Staf Ahli. Namun ajakan itu ia tolak mentah-mentah. “Uji kompetensi ini juga mau menghajar saya. Saya memilih mundur dan pensiun saja. Pensiun dini,” tegasnya.
Hambali juga menilai uji kompetensi kali ini tidak efisien karena digelar di hotel berbintang dengan hanya satu peserta, yakni dirinya. “Ini hanya menghabiskan uang. Kenapa tidak di kantor bupati saja atau di BKD? Ini buang-buang duit negara,” ucapnya. Ia kembali mengingatkan bupati agar lebih mengutamakan efisiensi anggaran. “Jangan buang-buang duit. Lakukanlah penghematan untuk masyarakat Kampar.”
Hingga berita ini diterbitkan pada pukul 18.00 WIB, Bupati Kampar Ahmad Yuzar belum memberikan respons meski permintaan konfirmasi telah dikirim sejak pukul 16.57 WIB.
(Dir)
#Bupati Kampar #sekda hambali #surat tugas