BANGKINANG – Wakil Bupati Kampar, Hj. Misharti, menyampaikan keprihatinannya terkait dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa SD di Kecamatan Bangkinang Kota. Dari informasi yang diterimanya, beberapa anak mengalami muntah-muntah bahkan ada yang harus dirawat di rumah sakit.
“Pemerintah Kabupaten Kampar tentu sangat prihatin dengan kondisi yang dialami anak-anak kita. Saya ingin memastikan hal seperti ini tidak boleh terulang lagi,” tegas Misharti, Rabu (3/9).
Sebagai Ketua Satuan Tugas MBG Kabupaten Kampar, Misharti menekankan pentingnya kebersihan dan standar higienis dapur penyedia makanan. “SPPG harus benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik, menyediakan makanan sehat, bergizi, dan layak dikonsumsi. Itu wajib sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujarnya.
Wabup bersama rombongan juga meninjau langsung dua sekolah yang terdampak, yakni SDN 006 Langgini dan SDN 005 Langgini. “Banyak anak-anak kita yang muntah. Karena ini program baru dari pemerintah pusat melalui Presiden Prabowo, tentu ada kendala di lapangan. Tapi kita berharap tidak ada lagi masyarakat Kampar yang menjadi korban,” tambahnya.
Terkait pengawasan, Misharti menginstruksikan agar sekolah-sekolah berkoordinasi langsung dengan puskesmas jika terjadi kejadian serupa. “Di tiap kecamatan kita punya puskesmas, punya camat. Jika ada kasus lagi, segera bawa anak ke puskesmas atau hubungi kepala puskesmas agar bisa cepat ditangani,” jelasnya.
Meski secara teknis pengelolaan MBG berada langsung di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) melalui SPPG, SPPI, dan korwil, Misharti menegaskan Pemkab Kampar tetap bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat, khususnya generasi emas. “Anak-anak kita harus sehat, tumbuh dengan baik. Makanya pengawasan ini yang paling penting,” tutupnya.
(Dir)
#Kampar #MBG #wabup misharti #appg