BANGKINANG – Proyek penataan Taman Kota Bangkinang kembali menjadi sorotan publik. Dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar, sejumlah pihak menilai proyek ini belum mencerminkan efisiensi, apalagi usia taman yang tergolong baru.
Menanggapi hal itu, Kadis PUPR Kampar Afdal melalui Kepala Bidang Cipta Karya Erizal, menegaskan bahwa anggaran tersebut sudah melalui proses pembahasan berlapis mulai dari dinas, TAPD hingga Banggar DPRD Kampar.
“Awalnya kita ajukan Rp6,3 miliar, namun setelah pembahasan kita minimalkan menjadi Rp3,8 miliar. Anggaran ini sudah paling efisien untuk melanjutkan penataan taman kota yang sebelumnya tertunda,” jelas Erizal, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, penataan ini bukan berarti merombak total taman, melainkan memperbaiki kekurangan yang ada. Beberapa bagian hanya dipotong dan disimpan untuk dipasang kembali.
“Bentuk taman tidak kita ubah, hanya ditambah fasilitas seperti andesit untuk pedestrian, drainase agar tidak banjir, serta area plaza yang bisa dimanfaatkan UMKM. Pohon-pohon lama tetap dipertahankan, bahkan kita tambah pohon baru seperti brazil dan bunga hias,” katanya.
Erizal menambahkan, salah satu persoalan utama yang ditangani adalah genangan air di sekitar taman yang berdampak pada jalan protokol, terutama di Jalan M. Yamin dan A. Yani.
“Kalau saluran tidak dibangun, kerusakan jalan akan semakin parah. Jadi kita fokuskan agar taman lebih nyaman, tidak banjir, dan bisa jadi pusat aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Selain penataan jalur pedestrian, proyek ini juga menambah penerangan, daya listrik untuk air mancur, serta area publik yang bisa digunakan anak-anak bermain hingga tempat berkumpul masyarakat di malam hari.
Pihaknya menargetkan pengerjaan proyek selesai pada Desember mendatang.
“Kami ingin taman kota ini benar-benar jadi ikon Bangkinang. Konsepnya tetap Islami, serambi Makkah, tapi juga ramah untuk UMKM dan rekreasi keluarga,” tutup Erizal.
(Dir)
#Kampar #PUPR #taman kota bangkinang