BANGKINANG — Polemik dugaan pelayanan tidak pantas di Puskesmas Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, akhirnya menemui titik terang. Tenaga kesehatan berinisial VR dan keluarga pasien, Susi, sepakat berdamai setelah menjalani mediasi yang digelar Rabu (17/12/2025).
Perwakilan keluarga VR, Beny Zairalatha, mengatakan mediasi tersebut menjadi bentuk itikad baik dari semua pihak. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak saling menyampaikan klarifikasi dan memaafkan.
“Kami sudah bertemu dan para pihak sepakat untuk saling memaafkan. Persoalan ini kami anggap selesai,” ujar Beny kepada wartawan di Bangkinang.
Mediasi diinisiasi oleh Kepala Puskesmas Bangkinang Kota, dr Yudi Susanto, dan dilaksanakan di kediaman Susi, orang tua Defri Juliant. Defri, yang berada di Jakarta, turut mengikuti proses mediasi melalui sambungan video call.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Puskesmas juga menyatakan komitmen untuk memperbaiki kualitas pelayanan, khususnya dalam hal komunikasi dengan pasien. Meski sempat disinggung soal unggahan media sosial terkait insiden tersebut, Beny menegaskan tidak ada unsur paksaan untuk menghapusnya karena menyangkut hak pribadi.
“Tidak ada tekanan apa pun. Itu hak masing-masing pihak,” katanya.
Beny menjelaskan, peristiwa bermula pada Senin (15/12/2025), saat Susi mendatangi Puskesmas Bangkinang Kota untuk meminta rujukan pemeriksaan mata. Dalam proses administrasi, terjadi perbedaan pemahaman terkait prosedur pemindaian barcode yang memicu ketegangan komunikasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bangkinang Kota, dr Yudi Susanto, membenarkan bahwa mediasi telah berjalan lancar dan berakhir dengan perdamaian.
“Mereka saling memaafkan. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Yudi.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan dengan mengedepankan sikap ramah, sopan, dan empati kepada masyarakat. Arahan tersebut juga telah disampaikan kepada seluruh tenaga kesehatan melalui grup internal Puskesmas.
Persoalan ini turut menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Pada Rabu pagi, Kepala Dinas Kesehatan Kampar, dr Asmara Fitrah Abadi, mendatangi Puskesmas Bangkinang Kota dan memberikan arahan langsung kepada seluruh pegawai.
“Utamakan adab dan etika dalam melayani pasien, serta patuhi standar operasional prosedur. Ini menjadi pengingat bagi seluruh tenaga kesehatan di Kampar,” ujarnya.
Sebelumnya, dugaan pelayanan tidak pantas ini mencuat setelah Defri Juliant menyampaikan keluhan melalui media sosial. Ia mengaku kecewa karena ibunya diduga mendapat perlakuan kasar saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Bangkinang Kota.
Reporter : Dir
#bangkinang kota #puskesmas #pelayanan