BANGKINANG – Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa SD di Bangkinang mendapat sorotan serius dari Ketua Komisi II DPRD Kampar, Tony Hidayat. Ia menegaskan agar pemerintah tidak menutup mata dan segera mengambil langkah tegas demi melindungi kesehatan anak-anak sekolah.
Dari informasi yang diterima, sedikitnya 18 siswa SDN 006 Langgini dilaporkan mengalami gejala mual dan muntah usai mengonsumsi makanan dari layanan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, kasus serupa juga ditemukan di SDN 005, bahkan ada yang harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.
“Kita tentu tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Pemerintah harus segera memanggil pengelola MBG untuk dimintai keterangan, agar jelas penyebabnya,” tegas Tony, Rabu (3/9).
Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak menunggu jatuh korban jiwa baru kemudian bergerak. “Jangan sampai ada korban meninggal baru kita berteriak. Lebih baik dari awal kita lakukan langkah antisipasi. Ini harus ditelusuri betul dan jangan diabaikan,” tegasnya.
Tony berharap kejadian ini menjadi perhatian serius Satgas MBG dan Dinas Kesehatan Kampar. Ia meminta investigasi dilakukan dengan terbuka dan hasil pemeriksaan sampel makanan segera diumumkan agar masyarakat mendapat kepastian.
“Yang jelas, ini harus jadi pelajaran. Jangan sampai program baik seperti MBG justru menimbulkan masalah baru,” tutupnya.
(Dir)
#,DPRD Kampar #MBG #keracunan
