BANGKINANG — Hingga akhir Juni 2025, sekitar 5.000 ekor sapi dan kerbau di 21 kecamatan Kabupaten Kampar telah mendapatkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kabupaten Kampar, Marahalim, melalui Plt. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Taufiq Bahar, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan vaksinasi tahap II.
"Untuk tahap pertama sudah selesai, dengan total sekitar 5.000 ekor sapi dan kerbau telah divaksinasi PMK. Saat ini teman-teman sedang mengambil vaksin untuk tahap kedua," ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (16/7/2025).
Ia menambahkan, vaksinasi tahap II direncanakan akan dilaksanakan pada Juli ini. Namun, jumlah vaksin yang akan disalurkan tergantung pada ketersediaan dari pemerintah provinsi.
"Vaksinasi tahap II akan dilaksanakan bulan Juli ini. Untuk jumlah vaksin, kita menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh provinsi," jelasnya.
Selain PMK, Taufiq juga menyoroti penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang lebih dikenal dengan penyakit "sapi ngorok" yang saat ini menjadi momok bagi para peternak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida dan dapat menyebabkan kematian mendadak pada ternak.
"Penyakit SE inilah yang justru menjadi kekhawatiran utama kita karena seringkali menyebabkan kematian mendadak pada sapi dan kerbau," terangnya.
Sementara itu, untuk PMK, Taufiq menegaskan bahwa penyakit ini masih dapat disembuhkan jika ditangani secara cepat sejak muncul gejala awal. "Tingkat kesembuhan PMK masih cukup tinggi jika segera ditangani," tambahnya.
Ia mengimbau para peternak untuk mendukung program vaksinasi yang dilaksanakan Disbunnak Keswan Kampar sebagai langkah pencegahan terhadap PMK dan penyakit lainnya.
"Jangan sampai ketika ternak sudah terjangkit penyakit baru heboh. Kita yang dituntut dan disalahkan. Ketika ditawarkan vaksinasi, banyak yang menolak. Ini menjadi kendala yang terus kami upayakan solusinya di lapangan," tegasnya.
Taufiq juga mengajak masyarakat segera melapor kepada petugas kesehatan hewan jika menemukan gejala penyakit pada ternak.
"Silakan lapor ke petugas kami di lapangan. Kami sudah memiliki Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), petugas lapangan, serta para medis di 21 kecamatan. Layanan ini gratis, jadi jangan takut untuk melapor," pungkasnya.
(*)
#Sapi #pmk #disbunnak keswan kampar #kerbau #Vaksinasi