KAMPAR— Pemerintah Kabupaten Kampar menurunkan tim penanganan darurat setelah banjir merendam Desa Silam, Kecamatan Kuok, Rabu (10/12/2025). Bupati Kampar Ahmad Yuzar bersama Kepala Pelaksana BPBD Kampar, Azwan, turun langsung meninjau kondisi di lapangan.
Azwan mengatakan bahwa sejumlah langkah penanganan telah diarahkan langsung oleh Bupati. BPBD juga telah menurunkan peralatan evakuasi untuk membantu warga yang terdampak.
“Beberapa warga, termasuk lansia, sudah kita evakuasi ke tempat lebih aman,” ujarnya.
Menurut Azwan, ketinggian air di permukiman mencapai sekitar 70 sentimeter. Sebagian besar rumah tanpa penyangga terendam hingga sekitar 50 sentimeter. Data awal mencatat sedikitnya 25 kepala keluarga terdampak, namun pendataan lengkap masih berlangsung.
Ia memastikan akses jalan utama tetap aman dilalui. “Yang terendam itu jalan di bantaran sungai, bukan jalan utama. Jalur penghubung menuju Rohul masih bisa dilewati,” katanya.
BPBD bersama pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan makanan siap saji dan beras kepada warga. Banjir di wilayah tersebut disebut sebagai kejadian yang berulang setiap tahun akibat luapan anak Sungai Akar saat curah hujan tinggi.
Azwan menambahkan, Pemkab Kampar telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana mulai hari ini hingga 31 Januari mendatang. Penetapan status dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama periode puncak musim hujan.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kampar maupun daerah aliran sungai lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jaga anak-anak agar tidak bermain di sungai karena potensi banjir kiriman atau banjir bandang bisa saja terjadi. Masyarakat di daerah perbukitan juga perlu waspada longsor. Jika tidak terlalu mendesak, kegiatan berlibur ke daerah rawan bencana sebaiknya dipertimbangkan kembali,” ujar Azwan.
(Dir)
#Kampar #Banjir #BPBD #silam
