Bangkinang – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi darurat pangan. Dengan mengembangkan areal persawahan, membangun instruktur jalan usaha tani dan memberikan bantuan alat pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar Nur Ilahi Ali melalui Kabid Sarana dan Prasarana Jhon Mainir menjelaskan, untuk mengantisipasi darurat pangan dengan memberikan imbauan kepada petani padi tidak mengalihkan fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit.
‘’Luas areak persawahan di Kabupaten Kampar semakin hari semakin berkurang. Saat ini lahan persawahan di Kabupaten Kampar 2.545 hektare. Dari 21 kecamatan, hanya 14 kecamatan yang memiliki areal persawahan. Yang ada irigasinya hanya 13 kecamatan. Sementara yang masih berfungsi irigasinya hanya di 12 kecamatan,’’ tegas Jhon Mainir saat ditemui di kantornya, Kamis (25/4/2024).
Jhon Mainir menambahkan, Kabupaten Kampat baru bisa surplus padi kalau ada penambahan areal persawahan 11 ribu hektare lagi. Saat ini baru tercapai untuk kebutuhan Kabupaten Kampar sekitar 20 persen.
’’Sementara pemerintah pusat selalu menyampaikan dihadapkan potensi darurat pangan. Kementerian Pertanian sudah menunjuk daerah untuk bersiap mengantisipasi darurat pangan nasional yang berpotensi terjadi pada 2025 ini,’’ tegas Jhon Mainir.
Jhon Mainir menambahkan, dinas sudah ditunjuk Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi darurat pangan ini. Untuk itu, saat dilakukan indek penanaman (IP200) yakni panen dua kali dalam setahun. Idealnya panen tiga kali dalam setahun. Daerah yang sudah maju persawahannya menggunakan IP300.
Jhon Mainir menambahkan, untuk mendukung petani padi ini saat ini dihadapkan dengan potensi gagal panen.
’’Untuk melindungi para petani sawah dari gagal panen, akan dibuatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Supaya petani padi tidak mengalihkan fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan sawit,’’ harap Jhon Mainir.
(*)
#Kampar #dinas #pertanian #jhon mainir
